Banyak definisi yang dilontarkan oleh para pakar psikolo0gi guna
mengartikan coping, bisa diartikan strategi coping menunjuk pada
berbagai upaya , baik mental maupun perilaku, untuk menguasai,
mentoleransi, mengurangi, atau minimalisasikan suatu situasi atau
kejadian yang penuh tekanan.
Lazarus mendefinisikan coping sebagai suatu cara suatu individu untuk
mengatasi situasi atau masalah yang dialami baik sebagai ancaman atau
suatu tantangan yang menyakitkan. Dengan perkataan lain strategi coping
merupakan suatu proses dimana individu berusaha untuk menanggani dan
menguasai situasi stres yang menekan akibat dari masalah yang sedang
dihadapinya dengan cara melakukan perubahan kognitif maupun perilaku
guna memperoleh rasa aman dalam dirinya.
Umumnya coping strategi dapat didefinisikan sebagai kemampuan
seseorang untuk mengatasi berbagai permasalahan yang melingkupi
kehidupannya. dan coping dipandang sebagai suatu usaha untuk menguasai situasi tertekan,
tanpa memperhatikan akibat dari tekanan tersebut. Namun ingat coping
dukanlah suatu usaha untuk menguasai seluruh situasi yang menekan,
karena tidak semua situasi tertekan dapat benar-benar dikuasai.
Kesimpulannya, strategi coping merupakan suatu upaya indivdu
untuk menanggulangi situasi stres yang menekan akibat masalah yang
dihadapinya dengan cara melakukan perubahan kogntif maupun prilaku guna
memperoleh rasa aman dalam dirinya sendiri,
Coping yang efektif umtuk dilaksanakan adalah coping yang membantu
seseorang untuk mentoleransi dan menerima situasi menekan dan tidak
merisaukan tekanan yang tidak dapat dikuasainya (lazarus dan folkman).
Jenis-Jenis Strategi Coping
problem-solving focused coping, dimana individu
secara aktif mencari penyelesaian dari masalah untuk menghilangkan
kondisi atau situasi yang menimbulkan stress, dan dipaparkan para ahli
bahwa aspek-aspek yang digunakan individu di bagi menjadi lima, sebagai
berikut:
Distancing , ini adalah suatu bentuk coping yang
sering kita temui, yaitu usaha untuk menghindar dari permasalahan dan
menutupinya dengan pandangan yang positf, dan seperti menganggap
remeh/lelucon suatu masalah .
Planful Problem Solving, atau perencanaan,
individu membentuk suatu strategi dan perencanaan menghilangkan dan
mengatasi stress, dengan melibatkan tindakan yang teliti, berhati-hati,
bertahap dan analitis.
Positive Reapraisal, yaitu usah untuk mencar
makna positif dari permasalahan dengan pengembangan diri, dan stategi
ini terkadang melibatkan hal-hal religi.
Self Control, merupakan suatu bentuk dalam
penyelesaian masalah dengan cara menahan diri, mengatur perasaan,
maksudnya selalu teliti dan tidak tergesa dalam mengambil tindakan.
Escape, usaha untuk menghilangkan stress dengan
melarikan diri dari masalah, dan beralih pada hal-hal lain, seperti
merokok, narkoba, makan banyak dll
Emotion-Focused Coping, dimana individu
melibatkan usaha-usaha untuk mengatur emosinya dalam rangka menyesuaikan
diri dengan dampak yang akan diitmbulkan oleh suatu kondisi atau
situasi yang penuh tekanan. Berikut adalah aspek-aspeknya:
Self Control, merupakan suatu bentuk dalam
penyelesaian masalah dengan cara mengendalikan dri, menahan diri,
mengatur perasaan, maksudnya selalu teliti dan tidak tergesa dalam
mengambil tindakan.
Seeking Social Support (For Emotional Reason), adalah
suatu cara yang dilakukan individu dalam menghadap masalahnya dengan
cara mencari dukungan sosial pada keluarga atau lingkungan sekitar, bisa
berupa simpati dan perhatian.
Positive Reinterpretation, respon dari suatu
individu dengan cara merubah dan mengembangkan dalam kepribadiannya,
atau mencoba mengambil pandangan positif dari sebuah masalah (hikmah),
Acceptance, berserah diri, individu menerima apa
yang terjadi padanya atau pasrah, karena dia sudah beranggapan tiada hal
yang bisa dilakukannya lagi untuk memecahkan masalahnya.
Denial (avoidance), pengingkaran, suatu cara
individu dengan berusaha menyanggah dan mengingkari dan melupakan
masalah-masalah yang ada pada dirinya.
Hasil penelitian membuktikan bahwa individu menggunakan kedua cara
tersebut untuk mengatasi berbagai masalah yang menekan dalam berbagai
ruang lingkup kehidupan sehari-hari (Lazarus & Folkman, 1984).
Faktor yang menentukan strategi mana yang paling banyak atau sering
digunakan sangat tergantung pada kepribadian seseorang dan sejauhmana
tingkat stres dari suatu kondisi atau masalah yang dialaminya.
Contoh: seseorang cenderung menggunakan problem-solving focused coping dalam
menghadapai masalah-masalah yang menurutnya bisa dikontrol seperti
masalah yang berhubungan dengan sekolah atau pekerjaan; sebaliknya ia
akan cenderung menggunakan strategi emotion-focused coping
ketika dihadapkan pada masalah-masalah yang menurutnya sulit dikontrol
seperti masalah-masalah yang berhubungan dengan penyakit yang tergolong
berat seperti kanker atau Aids.
sumber:
Huda, Darwin M.2006, Emosi. PT.Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar