Bertahun-tahun yang lalu ada seekor kura-kura yang bersahabat dengan seekor kera. Suatu hari mereka hendak menanam pohon pisang. Pohon pisang itu dibagi dua, yang bagian pangkal (yang ada akarnya) akan ditanam oleh kura-kura. Yang bagian ujung menjadi bagian kera. Mereka sepakat dengan pembagian itu dan segera menanamnya. Keduanya dengan riang gembira melakukan pekerjaan masing-masing.
Setahun kemudian pisang yang di tanam oleh kura-kura tumbuh dengan subur. Buahnya cukup lebat. Sebaliknya, pohon pisang yang ditanam oleh kera tumbuh menjadi kering karena tidak ada akar dibawahnya. Kera sangat kecewa melihatnya . timbullah rasa dengki di hatinya. Ia mencari akal untuk menyiasati kura-kura.
Pada suatu hari ketika buah pisang yang ditanam kura-kura matang dan berbau harum, datanglah ia kepada kura-kura . ia pura-pura menawarkan jasa baiknya kepada kera untuk menolongnya mengambil pisang yang masak. Ia tau kura-kura tidak dapat naik. Kura-kura menerima tawaran bantuan itu dan ia menyatakan akan membagi beberapa pisang kepada kura-kura sebagai tanda terima kasihnya. Maka, naiklah kera ke atas puhon pisang.
Dengan cepat kera memanjat pohon pisang itu. Dengan cepat pula ia sampai di ujungnya. Sementara itu, kura-kura menunggu dibawah. “cepat lemparkan pisang yang masak kepadaku. Aku sudah tidak sabar lagi ingin memakannya!” seru kura-kura kepada kera. Sementara itu, kera di atas menjawab, “tunggulah sebentar . aku sedang memilih pisang mana yang sudah masak dan siap untuk dimakan olehmu, kura-kura!”
Sementara ia berkata begitu, diambil satu persatu pisang dari tangkainya dan dimakannya.
Semula kura-kura percaya atas apa yang diucapkan oleh kera. Ia masih dengan sabar menunggu dibawah. Tetapi, setelah beberapa saatia menunggu belum juga ada satu pisang pun yang dilemparkan oleh kera itu, maka hilanglah kesabarannya, “hai, kera! Cepat lemparkan pisang itu kepadaku” . baru saja ia mengucapkan itu, jatuhlah beberapa kulit pisang di atas badannya. Ia mendongak ke atas, ternyata kera sedang asik memakani pisang itu. Kura-kura semakin hilang kesabarannya. Ia berteriak lagi lebih keras, namun kera pura-pura tidak mendengarnya. Ia terus memakani pisang itu sampai puas.
Hal ini sangat menjengkelkan kura. Ia mencari akal untuk membalas kera yang licik itu. Segera ia mencari bambu-bambu runcing dan ditanamnya di sebelah barat pohon pisang. Kemudian, ia tutupi bambu runcing itu dengan menggunakan daun-daun kering sehingga tidak tampak dari atas. Kemudian, berserulah ia kepada kera di atas, :hai kera cepatlah turun kalau dirimu sudah puas memakan pisangku. Tetapi, janganlah kau turun dari sebelah timur karena di sana ada kotoranku. Tadi aku sakit perut dan buang hajat disana.”
Setelah kera kenyang turunlah ia sambil melompat ke sebelah barat karena ia takut mengenai kotoran kura-kura yang ada di sebelah timur. Ketika ia melompat, terkejutlah ia. Pantatnya menusuk bambu runcing yang dipasang kura-kura. Kera menjerit kesakitan meminta tolong sambil berlari-lari kesakitan karena pantatnya berdarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar