Pengalamatan Internet Protocol
Suatu alamat IP yang unik diperlukan bagi setiap komponen jaringan dan host yang berkomunikasi dengan memakai TCP/IP. Jaringan-jaringan TCP/IP biasanya dikategorikan menjadi tiga golongan utama yang sudah menetapkan ukurannya lebih dulu. Masing-masing jaringan dapat dibagi menjadi subjaringan-subjaringan yang lebih kecil oleh administrator sistem dengan memakai subnet mask untuk membagi suatu alamat IP menjadi dua bagian. Satu bagian mengidentifikasi host (komputer), bagian lainnya mengidentifikasi pemilik jaringan itu. Masing-masing host TCP/IP diidentifikasi oleh suatu alamat IP logis. Alamat IP adalah suatu alamat layer jaringan dan tidak bergantung pada alamat layer data-link (seperti suatu alamat kontrol akses media pada network interface card). Pada bagian ini, Anda akan belajar bagaimana pengalamatan IP pada suatu jaringan TCP/IP.1. Alamat IP
Alamat IP merupakan sebuah angka 32-bit yang secara unik
mengidentifikasi sebuah host (komputer atau device lain, misalnya
printer atau router) pada suatu jaringan TCP/IP. Alamat IP pada umumnya
dinyatakan dalam format desimal yang diberikan titik dengan empat angka
yang dipisahkan oleh titik, misalnya 192.168.123.132.
Agar TCP/IP WAN bisa berjalan secara efektif sebagai
sekumpulan jaringan, router yang menyampaikan paket-paket data di antara
jaringan-jaringan tidak perlu mengetahui lokasi host yang sesungguhnya
yang menjadi tujuan suatu paket informasi. Router hanya perlu mengetahui
host itu merupakan suatu anggota jaringan apa dan memakai informasi
yang disimpan di dalam tabel route-nya untuk menentukan bagaimana
memperoleh paket ke jaringan milik host tujuan. Setelah paket dikirimkan
ke jaringan tujuan, paket tersebut dikirimkan ke host yang tepat. Agar
proses ini bisa berjalan, suatu alamat IP mempunyai dua bagian: ID
jaringan dan ID host.
ID jaringan mengidentifikasi host TCP/IP yang diletakkan
pada jaringan fisik yang sama. Semua host pada jaringan fisik yang sama
harus diberikan ID jaringan yang sama agar bisa berkomunikasi satu sama
lain. Jika router menghubungkan jaringan-jaringan Anda, seperti
ditampilkan pada Gambar 2, maka ID jaringan yang unik dibutuhkan bagi
setiap koneksi area yang luas. Misalnya, dalam uraian di bawah ini:
-
Jaringan 1 dan 2 mencerminkan dua jaringan yang di-routed.
-
Jaringan 3 mencerminkan koneksi WAN di antara router-router.
-
Jaringan 3 memerlukan sebuah ID jaringan sehingga interface di antara dua router itu dapat diberikan ID host yang unik.
Catatan:
Bila Anda berencana untuk menghubungkan jaringan Anda ke
Internet, maka Anda mesti memperoleh bagian ID jaringan dari alamat IP.
Hal ini akan menjamin keunikan ID jaringan IP. Untuk pemberian nomor
jaringan IP dan registrasi nama domain, silahkan hubungi provider
layanan Internet Anda.
ID host mengidentifikasi suatu host di dalam sebuah
jaringan. ID host harus unik supaya jaringan itu bisa ditandai oleh ID
jaringan. Suatu alamat IP mengidentifikasi lokasi sistem pada jaringan
melalui cara yang sama sebagaimana sebuah alamat jalan raya
mengidentifikasi sebuah rumah di dalam blok sebuah kota
4. Notasi Desimal Bertitik
Ada dua format untuk menunjuk sebuah alamat IP – notasi
desimal bertitik dan biner. Seperti diuraikan pada Gambar 3.
masing-masing alamat IP memiliki panjang 32-bit dan disusun dari empat
bagian 8-bit. Bagian 8-bit ini dikenal sebagai octet. Contoh alamat IP
192.168.123.132 menjadi 11000000.10101000.01111011.10000100 dalam format
biner. Angka-angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik dalam
notasi desimal bertitik merupakan octet yang dikonversikan dari biner
menjadi notasi desimal. Octet men-cerminkan sebuah angka desimal yang
bervariasi dari nol sampai 255 dan seluruh 32 bit dari alamat IP
dialokasikan ke ID jaringan dan ID host
Untuk mengelola TCP/IP pada jaringan, Anda harus mampu
mengonversi nilai bit dalam suatu octet dari kode biner menjadi suatu
format desimal. Dalam format biner, masing-masing bit di dalam octet
memiliki nilai desimal yang ditugaskan. Bit yang diatur menjadi 0 selalu
mempunyai nilai 0 dan bit yang diatur menjadi 1 dapat dikonversikan
menjadi nilai desimal. Bit yang berurutan nilai kecil mencerminkan nilai
desimal 1. Bit yang berurutan nilai besar mencerminkan nilai desimal
128. Nilai desimal tertinggi dari suatu octet adalah 255 – artinya,
ketika semua bit diatur menjadi 1
sumber: http://hemaya.wordpress.com/2008/10/13/pengalamatan-internet-protocol/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar